Jurnalmedia.co - Performa Rumah Angklung bergema di panggung the 9th International Jazz Festival Uzbekistan tahun 2025.
Grup musik khas tradisional dipadukan dengan musik modern tampil di Kota Tashkent pada 11 Mei 2025.
Dalam rilis yang diterima Jurnalmedia.co, Rabu (14/5/2025) Rumah Angklung memberi warna tersendiri dalam perhelatan musik internasional itu.
Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tashkent dan The Art and Culture Foundation (ACDF) di bawah koordinasi Kabinet Menteri Republik Uzbekistan saling berkolaborasi untuk memberi ruang Rumah Angklung untuk pentas.
Kolaborasi ini menjadi wujud nyata diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional.
Rumah Angklung menyuguhkan karya - karya original dipadukan unsur musik modern namun tak menghilangkan musik khas Indonesia merupakan warna sendiri yang memberikan keunikan dan mampu menghipnotis para penikmat festival ini.
Seperti yang diunggah pada akun Instagram @rumahangklung baru-baru ini, memperlihatkan energiknya Rumah Angklung saat tampil.
Suara angklung yang saling beradu dari bambu satu dengan lainnya, memberikan suguhan musik yang menghentak.
Salah satu karya yang dibawakan adalah Kopi Dangdut. Lagu tersebut, diarransemen kembali oleh Rumah Angklung juga membuat seluruh
penonton yang datang ikut bergoyang bersama.
Kegembiraan dan antusias juga sangat terlihat ketika penonton yang hadir diberi kesempatan untuk dapat bermain angklung bersama.
Menurut Kuasa Usaha Ad-interim KBRI Tashkent, Sintia Christiani Saeh, pihaknya telah enam kali berpartisipasi di panggung International Jazz Festival Uzbekistan di Tashkent diadakan oleh ACDF bekerja sama dengan UNESCO, dengan menampilkan para musisi Indonesia yang berkarakter dan berkualitas dalam bidangnya.
“Angklung memukau panggung Festival Jazz Internasional di Tashkent! Alunan musik angklung di panggung internasional di Tashkent, Uzbekistan merupakan salah satu upaya KBRI Tashkent dalam mempromosikan, mempertahankan dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang berasal dari Indonesia.”
Ketua Yayasan Rumah Angklung Indonesia mengungkapkan keyakinannya bahwa angklung akan terus mendunia dengan kolaborasi ciamik dari setiap generasi.
“Kami percaya bahwa angklung telah dikenal luas di berbagai penjuru dunia. Namun, melalui penampilan ini, kami ingin menegaskan bahwa angklung bukan sekadar alat musik tradisional melainkan instrumen yang mampu bertransformasi dan berkolaborasi harmonis dengan musik modern, termasuk jazz. Dengan aransemen dan komposisi yang segar, kami ingin menghadirkan perspektif baru terhadap angklung. Kehadiran para perempuan hebat dari Arunika Angklung pun menambah kekuatan tersendiri, menghadirkan energi dan semangat lintas generasi yang sangat istimewa," kata Arny Dulishaputri.
Konser ditutup dengan tarian kontemporer oleh Asri Dwi Hapsari yang mengiringi lagu original Dwipantara ciptaan Rumah Angklung yang bercerita tentang laut, gunung, dan hutan.
Festival ini juga dimeriahkan oleh kehadiran para musisi jazz kelas dunia, seperti Chris Botti, Peter Bence, Pawel Gusnar, dan sejumlah nama besar lainnya dari berbagai negara, menjadikan perhelatan ini sebagai panggung musik lintas budaya yang sangat dinantikan.
Angklung, alat musik tradisional Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, kini kembali menunjukkan pesonanya di panggung global – memperkaya dialog budaya dan mempererat hubungan antarbangsa melalui musik.
Menambah semarak penampilan, Rumah Angklung juga berbagi panggung dengan kelompok Arunika Angklung - komunitas perempuan senior yang tetap aktif berkarya dan melestarikan budaya. Komunitas ini berasal dari beragam latar belakang institusi bank BUMN/PNS/Swasta.
Walau sudah memasuki usia senior, mereka tetap dapat membuktikan bahwa melalui seni dan budaya, keberagaman dan kebersamaan merupakan salah cara mencintai Indonesia.
Di bawah binaan Rumah Angklung Indonesia, para anggota Arunika membuktikan bahwa semangat belajar dan berkarya tak mengenal usia. Lagu-lagu yang mereka bawakan telah diaransemen khusus untuk membaurkan nuansa angklung dengan irama jazz, menciptakan pengalaman musikal yang unik dan memikat. (*)