Jurnalmedia.co - Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in didakwa atas kasus penyuapan. Ia dipenjara gegara mencarikan sang menantu pekerjaan di sebuah maskapai penerbangan.
Jaksa mendakwa Moon Jae In dengan tuduhan mencarikan pekerjaan untuk mantan menantunya di sebuah maskapai penerbangan.
Melansir The Star, kasus ini bermula dari sebuah pengaduan yang diajukan lima tahun lalu.
Dalam pengaduan tersebut, proses perekrutan menantu laki-laki Moon Seo di maskapai Thai Eastar Jet disoroti publik. Tim investigasi pun diturunkan untuk menyelidiki kasus ini.
Di mana, dalam proses penyelidikan berfokus pada hubungan pekerjaan Seo dengan penunjukan Lee Sang-jik sebagai Kepala Badan Usaha Kecil dan Menengah Korea (KOSME).
Aduan tersebut diajukan oleh Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa, bersama dengan kelompok sipil Justice People, antara September 2020 dan April 2021.
Dalam aduan itu, Seo diduga mendapatkan pekerjaan di maskapai tersebut sebagai imbalan atas dukungan politik yang diberikan kepada Lee, pendiri maskapai berbiaya rendah Korea Selatan, Eastar Jet.
Moon Jae In, yang menjabat sebagai presiden dari tahun 2017 hingga 2022, lantas didakwa melakukan korupsi.
Dilansir dari Yonhap, Moon Jae-in dan putrinya, Da-hye, dituduh menerima suap berupa gaji dan pembayaran lain untuk mantan suami Da-hye, bermarga Seo, oleh maskapai penerbangan. Seo diangkat menjadi direktur eksekutif di maskapai tersebut pada 2018.
Pengangkatan itu, setelah Lee Sang-jik, sang pendiri maskapai tersebut, diangkat menjadi Kepala Badan Usaha Kecil dan Menengah serta Startup Korea atau KOSME.
Jaksa menduga, pengangkatan Lee dilakukan sebagai imbalan atas perekrutan Seo di maskapai penerbangan tersebut, terutama mengingat kurangnya pengalaman Seo di industri penerbangan saat itu.
Setelah mendapatkan jabatan tersebut, Moon Jae-in lantas diduga tidak lagi memberikan dukungan keuangan pada istri dan menantunya.
Jaksa memperkirakan sekitar 223 juta won atau setara USD151.959 gaji dan kompensasi lain yang dibayarkan oleh maskapai kepada Seo dan Da-hye sebagai suap kepada mantan presiden itu. (*)