Video Viral Aksi Penembakan Brutal di Pahalgam India, 26 Orang Tewas

29 April 2025
231

Jurnalmedia.co - Berikut ini video viral aksi penembakan brutal di Pahalgam India. Pahalgam merupakan salah satu destinasi keindahan alam yang asri di negara tersebut. 


Namun insiden tewasnya 29 orang dalam penembakan yang terjadi pada Selasa (22/4/2025),menjadi sejarah kelam di tempat yang indah. 


Tragedi ini bahkan sempat terekam kamera seorang turis yang tengah menikmati wahana flying fox di tempat wisata tersebut. 


Rekamannya ramai beredar di media sosial khususnya X yang diunggah akun @MrSinha_ pada 28 April 2025 kemarin. 


"Rekaman mengerikan lainnya dari #PahalgamTerroristAttack. Seorang pria dari Ahmedabad telah merekamnya tanpa sepengetahuannya... Dia bahkan tidak menyadari apa yang terjadi di lapangan," tulis keterangan unggahan dikutip Selasa (29/4/2025). 


Dalam rekaman berdurasi 43 detik itu, seorang pria begitu bahagia menaiki wahana flying fox. 


Ia mengabadikan momen yang begitu sumringah dengan latar belakang para pengunjung Pahalgam. 


Namun, tetiba saat di pertengahan, nampak seseorang yang berlarian terjatuh usai bunyi tembakan.  Sementara pria yang bermain flying fox itu nampak tidak sadar, ada sebuah insiden tragis. Ia lalu melanjutkan menikmati wahana. 


Dilansir dari salah satu situs pemberitaan, sedikitnya ada 26 orang tewas setelah kelompok bersenjata melepaskan tembakan pada Selasa (22/04) di dekat kawasan wisata di wilayah Kashmir yang dikuasai India, menurut pejabat setempat.


Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyebut penembakan ini sebagai "serangan teroris". 


Insiden ini juga menyebabkan sejumlah orang luka-luka. Sebagian besar korban tewas adalah wisatawan asal India. 


Menurut media lokal, beberapa turis asing juga dilaporkan menjadi korban.


Penembakan terjadi di kawasan wisata Pahalgam, sekitar 90 kilometer dari Srinagar, ibu kota musim panas wilayah yang disengketakan ini.


Kepala Menteri Omar Abdullah menyatakan, "serangan terhadap warga sipil ini jauh lebih besar dibanding serangan yang pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir,”.


Menurut laporan media India, kelompok militan The Resistance Front (TRF), yang dianggap sebagai pecahan dari kelompok militan teror Lashkar-e-Taiba, mengklaim bertanggung jawab atas penembakan ini.


Kelompok Lashkar-e-Taiba juga pernah melakukan serangkaian serangan besar di Mumbai pada November 2008 yang menewaskan 166 orang.


Lewat unggahan di media sosial X, Gubernur wilayah tersebut, Manoj Sinha, mengecam "serangan teroris para pengecut itu terhadap wisatawan.” 


Ia memastikan para pelaku dalam insiden tersebut dihukum. 


"Saya pastikan pelaku serangan biadab ini tidak akan lolos dari hukuman.”


Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Modi, Perdana Menteri India. 


"Pelaku aksi keji ini akan diadili... Mereka tidak akan dibiarkan lolos! Rencana jahat mereka tidak akan berhasil. Tekad kami melawan terorisme tidak akan goyah dan justru akan semakin kuat,” tulis Modi di X.

 

Modi juga mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi setelah mendengar kabar serangan ini.


Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga turut mengutuk penembakan ini. Ia menelpon Modi untuk menyampaikan "dukungan penuh,” menurut Kementerian Luar Negeri India.


Trump juga menyebut serangan itu "sangat mengganggu”, lewat unggahannya di platform Truth Social. Seorang juru bicara Gedung Putih menyebut insiden ini sebagai "serangan teroris brutal.”

 

Kelompok pemberontak anti-India di wilayah mayoritas Muslim ini telah melancarkan berbagai aksi pemberontakan bersenjata sejak 1989.


Mereka menuntut kemerdekaan atau ingin wilayah ini bergabung dengan Pakistan. Islamabad menguasai sebagian kecil wilayah di Kashmir, dan seperti India, Pakistan juga mengklaim Kashmir masuk ke wilayah kekuasaannya.(*)


Tag

Memuat tag berita...