Jurnalmeia.co - Simak artikel yang mengulas tentang sejarah Hari Buruh. Hari Buruh setiap tahunnya dirayakan pada 1 Mei.
Dalam perjalanan bangsa, Hari Buruh ini juga menjadi sejarah panjang di Indonesia.
Sejak masa kolonial Belanda hingga Reformasi, Hari Buruh menjadi dimulai pada 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee.
Pada saat itu, menjadi aksi protes para buruh terkait kesejahteraan dalam bekerja.
Banyak tuntutan diajukan oleh para buruh di Indonesia untuk mencapai kesejahteraan tersebut, mulai dari jam kerja yang wajar, upah layak, dan lainnya.
Mereka juga melakukan berbagai aksi dan perlawanan seperti mogok kerja.
Hari Buruh sempat ditiadakan pada masa Orde Baru. Pasalnya, gerakan ini dianggap identik dengan paham komunis.
Selain itu, buruh kemudian diganti menjadi karyawan yang berasal dari kata 'karya' (kerja) dan 'wan' (orang).
Pada masa Reformasi, peringatan Hari Buruh kembali diperbolehkan. Saat itu, BJ Habibie yang menjabat sebagai Presiden RI.
Ia melakukan ratifikasi konvensi ILO Nomor 81 tentang Kebebasan Berserikat Buruh.
Pada 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Hari Buruh sebagai libur nasional. Momen ini terus diperingati hingga saat ini untuk memperjuangkan hak-hak buruh.
Selain itu, di Indonesia sosok buruh fenomenal dan tercatat dalam sejarah adalah Marsinah.
Sosoknya, merupakan tokoh yang memimpin unjuk rasa buruh di PT Catur Putra Surya (PT CPS), Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 3 dan 4 Mei 1993. Unjuk rasa ini dipicu oleh pelanggaran sejumlah hak buruh oleh pihak manajemen perusahaan.
Marsinah dinyatakan menghilang setelah surat protes pada 5 Mei dilayangkan.
Setelah 3 hari kemudian, jasadnya ditemukan di pinggiran hutan jati wilangan, Desa Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk.
Ketidakadilan dalam pengadilan kematian Marsinah membuat sejumlah aktivis, mahasiswa, buruh, dan Lembaga Swadaya Masyarakat terus menyuarakan tuntutan agar kasus pembunuhan tersebut diselidiki dengan terang. Atas jasanya, Marsinah dikenang sebagai pahlawan buruh nasional dan dianugerahi Penghargaan Yap Thiam Hien.(*)