Polri Siap Amankan 126.736 Titik Saat Operasi Ketupat 2025

11 Maret 2025
176

Jurnalmedia.co - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, jajaran kepolisian siap mengamankan 126.736 titik saat Operasi Ketupat 2025.

Hal ini dikatakan Listyo dalam rapat koordinasi lintas sektoral terkait pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 yang dipimpin oleh Menko Polkam Budi Gunawan, di Jakarta, Senin (10/3/2025).

"Kami juga akan mengamankan lebih dari 126.736 obyek yang menjadi titik pengamanan," ujar Listyo yang dikutip dari situs Korlantas, Selasa (11/3/2025).

Listyo menjelaskan, Polri sudah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi peningkatan volume kendaraan yang diprediksi terjadi selama masa mudik Lebaran.

"Kemudian juga, tentunya kami tetap mempersiapkan berbagai macam persiapan rekayasa lalu lintas, mulai dari bagaimana kita melaksanakan kegiatan ganjil genap, contraflow sampai dengan one way," tuturnya.

Eks Kepala Bareskrim itu menuturkan, pihaknya memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 28-30 Maret 2025. Sementara, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 5-7 April 2025. 

Karena itu, kata Listyo, sebagai langkah antisipasi, Operasi Ketupat 2025 akan dilaksanakan dalam dua versi. Untuk wilayah Lampung hingga Bali, Polda masing-masing akan melaksanakan operasi selama 17 hari. Sementara, 28 Polda lainnya akan melaksanakan selama 14 hari.

"Rencana kegiatan Operasi Ketupat yang dibagi menjadi dua versi, untuk operasi di wilayah mulai dari Lampung sampai Bali, itu akan dilaksanakan 17 hari. Sedangkan untuk 28 Polda yang lain akan dilaksanakan 14 hari,”ungkap Listyo.

Selain itu, sebagai bagian dari upaya pengamanan, Polri juga akan mendirikan 2.583 posko yang tersebar di seluruh jalur mudik. Posko tersebut terdiri dari 1.738 posko pengamanan, 788 posko pelayanan, dan 309 posko terpadu. 

"Semua posko ini akan menjadi pusat layanan dan pengamanan bagi pemudik yang melintasi jalur mudik di seluruh Indonesia," ungkap Listyo.

Listyo juga menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah dalam mengatasi masalah kemacetan selama arus mudik. Salah satu langkah yang diterapkan adalah kebijakan work from anywhere (WFA) bagi pekerja. Hal ini diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan di jalan raya selama puncak mudik.

“Dengan adanya kebijakan ini, kami berharap dapat mengurangi tekanan pada jalan-jalan utama," kata Listyo.

Polri juga menegaskan, akan mendukung kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai insentif bagi masyarakat. Di antaranya adalah diskon untuk tiket tol dan alat transportasi. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat perjalanan pemudik serta menghindari penumpukan kendaraan di jalan.

"Kami ingin puncak arus mudik dapat dilewati dengan lebih lancar, dan mengurangi potensi kemacetan," ucap Listyo.

Mengingat prediksi cuaca ekstrem selama musim hujan, Polri mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi bencana alam, seperti banjir atau tanah longsor yang dapat menghambat jalur mudik.

"Kami telah membahas berbagai alternatif untuk menangani situasi darurat dan memastikan tim respons cepat siap jika terjadi bencana,” tandasnya.

Tag

Memuat tag berita...