Imbas Kasus Korupsi Minyak Mentah, Kejaksaan Agung: Jangan Tinggalkan Pertamina

08 Maret 2025
220

Jurnalmedia.co - Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah meminta masyarakat tidak meninggalkan Pertamina imbas kasus kasus korupsi tata kelola minyak mentah yang tengah diusut.

Ia menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan produk yang beredar sudah sesuai spesifikasi.

Hal ini dikatakan Febri usai rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Rabu (5/3/2025).

“Kami pastikan, kami sudah meminta untuk Pertamina dan secara terbuka untuk menguji produknya dan saya dengar itu sudah dilakukan. Kepada masyarakat kami imbau jangan tinggalkan Pertamina," ujar Febri yang dikutip Jurnalmedia.co, Sabtu (8/3/2025).

Karena itu, Febri mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir membeli produk Pertamina di SPBB. 

"Jangan khawatir untuk pembelian produk di Pertamina, karena kita juga koordinasi ke Pertamina dan ini sudah dilakukan oleh Pertamina untuk memastikan, menguji produk pertamax dan produk-produk lain yang menjadi konsumsi masyarakat itu sudah memenuhi standar," ucap Febri.

Lebih lanjut, Febri menyebut kelangsungan bisnis Pertamina harus tetap dijaga. Terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri yang membutuhkan ketersediaan BBM cukup besar.

"Ini Pertamina menjadi kebanggaan kita semua, sehingga kita tetap harus menjaga bagaimana Pertamina ini bisnisnya bisa berlangsung lebih baik dan ini juga menjelang hari raya, arus mudik, tentunya nanti menggunakan kebutuhan yang cukup besar," tandasnya.

Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata Kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018 hingga 2023. 

Sembilan orang ditetapkan menjadi tersangka termasuk Dirut PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan. Menurut rilis Kejaksaan, PT Pertamina Patra Niaga melalui Direktur Utamanya Riva Siahaan dan delapan tersangka lainnya bersekongkol untuk melakukan pemufakatan jahat dengan mengoplos bahan bakar minyak jenis RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax.

Tag

Memuat tag berita...