Fakta Menarik soal Hari Buruh atau May Day 1 Mei, Diperingati 80 Negara

01 Mei 2025
190

Jurnalmedia.co - Berikut ini deretan fakta menarik soal Hari Buruh atay May Day 1 Mei yang menjadi peringatan bersejarah. 


Peringatan ini, menjadi momentum refleksi dari para pekerja terkait tuntutan kesejahteraan hingga hak yang harus didapatkan. 


Di Indonesia, momentum Hari Buruh begitu dinantikan. Selain itu, negara juga telah menjadikan peringatan tersebut sebagai hari libur nasional. 


Meski telah menjadi peringatan tahunan di banyak negara, masih banyak yang belum mengetahui makna, asal-usul, serta isu-isu penting yang melatarbelakanginya.


Simak deretan fakta menarik dalam peringatan Hari Buruh ini: 


1. Diperingati 80 Negara


Hari Buruh diperingati setiap 1 Mei di lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia, Jerman, Rusia, China, dan Brasil. 


Perayaan ini biasanya melibatkan unjuk rasa, parade, dan kegiatan solidaritas yang menyoroti isu-isu ketenagakerjaan seperti upah layak, perlindungan sosial, dan hak berserikat.


2. Sempat Dilarang di Era Orde Baru


Di Indonesia, peringatan Hari Buruh telah berlangsung sejak era kolonial Belanda. 


Namun, pada masa Orde Baru, peringatan ini dilarang dan baru diakui kembali setelah reformasi.


Pada 2013, pemerintah menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013, sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi buruh dalam pembangunan nasional.


3. Perjuangan Hak Pekerja 


Hari Buruh merupakan hari libur, sekaligus simbol perjuangan untuk hak-hak pekerja, termasuk jam kerja yang wajar, upah layak, dan kondisi kerja yang aman.


Peringatan ini juga menjadi momentum untuk menyoroti isu-isu ketenagakerjaan yang masih relevan hingga kini, seperti pekerja kontrak, outsourcing, dan perlindungan sosial.


4. Kontroversi


Peringatan yang masih menjadi kontroversi di beberapa negara. Meskipun di banyak negara Hari Buruh diperingati secara resmi, di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, peringatan serupa dilakukan pada bulan September.


Hal ini berkaitan dengan sejarah politik dan upaya untuk menghindari asosiasi dengan gerakan Hari Buruh Internasional yang dianggap radikal pada masa itu. (*)


Tag

Memuat tag berita...