Viral, Putra Mahkota Keraton Solo Ngaku Nyesel Gabung ke RI, Klarifikasi Tegaskan Keraton “Merah Putih”

02 Maret 2025
206

Jurnalmedia.co - Putra Mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, atau dikenal sebagai Gusti Purbaya, saat ini menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul unggahannya yang menyatakan menyesal bergabung ke Republik Indonesia.

Pernyataan Gusti Prabaya tersebut diunggah di akun Instagram Storynya @kgpaa.hamangkunegoro. 

Namun setelah dicek, postingan tersebut sudah tidak ada. Salah satu netizen pun mengunggah postingan Gusti Purbaya di akun X.

"KGPAA Hamangkunegoro sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta menyampaikan penyesalan bergabungnya Keraton Surakarta ke dalam Republik Indonesia ‼," tulis akun X @helmi_stbd, dikutip Minggu (2/3/2025).

Dalam unggahannya, Gusti menyatakan menyesal bergabung ke Republik Indonesia.

"Nyesel Gabung Republik," tulis Gusti Purbaya yang Kembali diunggah oleh akun X @helmi_stbd, dikutip Minggu (2/3/2025).

Selain mengaku menyesal bergabung ke Republik Indonesia, Gusti Purbaya juga membuat postingan yang kontroversial. 

"Percuma Republik kalau cuma untuk membohongi," tulis unggahan Gusti Purbaya.

Klarifikasi Keraton: Kami Tetap Merah Putih

Pengageng Sasana Wilapan Keraton Kasunanan Surakarta, KPA Dany Nur Adiningrat saat dikonfirmasi mengatakan, Gusti Purbaya kerap menyoroti berbagai masalah yang ada sekarang ini, termasuk isu yang saat ini, yang menjadi perbincangan yakni kasus korupsi minyak mentah Pertamina.

"Terkait postingan itu, kita lihat postingan sebelumnya juga ya. Beliau menyoroti tentang BBM Pertamax yang dioplos, selama ini beliau pakai dan terpaksa berbohong juga selama beberapa tahun dan lain sebagainya," kata Dany yang dikutip Jurnalmedia.co Sabtu (1/3/2025).

Gusti Prabaya kata Dany, juga menyoroti kasus PHK PT Sritex, pagar laut hingga korupsi timah.  "Beliau sebagai anak bangsa, sebagai calon penerus dari pemimpin Jawa keraton, beliau adalah keturunan PB X pahlawan nasional, PB IV pahlawan nasional, PB XII yang tentara juga," ucap Dany.

"Keraton sumbangsihnya bagi bangsa dan negara ini tidak sedikit gitu. Bahkan menyatakan diri bergabung dengan republik, dibelakang republik dan lain sebagainya. Walaupun janji-janji pemerintah kepada keraton ketika bergabung juga belum dipenuhi semua seperti itu," sambungnya.

Dany mengungkapkan, Gusti Purbaya banyak mendapat keluhan masyarakat seperti sulitnya mencari Gas LPG 3 KG. Sehingga kata dia, hal itu yang memantik Gusti Prabu dan merupakan kritikan keras bagi pemerintah.

"Itu memang sebenarnya apa kata hati semua anak bangsa yang cinta akan merah putih. Bahwa buat apa sih republik kalau berbohong gitu loh, republik itukan demokrasi, kedaulatan ditangan rakyat, yang ada di pemerintahan itu wakil-wakil rakyat baik itu yang di legislatif maupun eksekutif. Akhirnya mematik kritik keras dari beliau," ucap dia.

Dany menilai, pernyataan Gusti Prabu hanya sebagai ungkapan satire. Ia memastikan, pernyataan Gusti Prabu sebagai bentuk kecintaan terhadap Bangsa Indonesia.

"Dilihat kata-katai itu 'Nyesel Keraton Gabung Republik', ini adalah ungkapan satire sebagai anak bangsa. Saya pastikan beliau, kami di keraton itu ‘merah putih’. Kami pastikan itu, bahwa ini adalah bentuk kecintaan akan bangsa ini," tandasnya.

Tag

Memuat tag berita...