SBY Kenang Momen Gagal Jadi Wapres Megawati Tahun 2001: Kalah Itu Indah

24 Februari 2025
266

Jurnalmedia - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengenang dirinya yang pernah kalah saat pemilihan wakil presiden (wapres). Ketika itu, pemilihan wapres dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.Hal ini diceritakan SBY, saat memberikan pengarahan kepada 38 Ketua DPD Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

"Saya kalah. Saya pernah kalah. Dan kalah itu indah, kalau kita dengan ikhlas menerima kekalahan itu, kemudian berjuang dengan tekad yang bulat, ikhtiar yang cerdas, sambil meminta pertolongan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar SBY dalam arahan kepada kader Demokrat yang dikutip dari Youtube Partai Demokrat, Senin (24/2/2025).

Ketika itu, tahun 2001, belum ada pemilihan langsung, MPR pun mengadakan pemilihan wapres untuk menjadi pendamping Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden, menggantikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Saat itu, Hamzah Haz yang menang dan menjadi Wakil Presiden mendampingi Megawati

Dari kekalahan ketika itu,  kemudian muncul gagasan untuk mendirikan partai oleh Ventje Rumangkang kepada dirinya. Ventje Rumangkang akhirnya menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat bersama dengan SBY. 

"Gagasan untuk mendirikan partai, mendirikan Partai Demokrat, partai yang kita cintai adalah pertemuan saya dengan almarhum Ventje Rumangkang," ucap SBY.

"Intinya, beliau (Mendiang Ventje) bertanya, 'Bapak, mengapa kita tidak mendirikan partai politik? Karena kemarin Pak SBY kalah dalam pemilihan wakil presiden yang dipilih oleh MPR RI’,” sambungnya.

Mendiang Ventje kemudian meminta agar SBY, untuk mempertimbangkan pendirian partai sebagai kendaraan politiknya.

"Saya masih belum tergerak, tetapi Pak Ventje Rumangkang, 'Tolong bapak pertimbangkan ini kan sarana perjuangan dalam demokrasi kan mesti ada prpol," papar SBY.

Hingga akhirnya, SBY mendirikan Partai Demokrat usai berdiskusi dengan mendiang strinya, Ani Yudhoyono perihal pembentukan partai.

"Singkat kata akhirnya, Bismillah, saya setuju dan sejak itu kami hanya bertiga, kadang-kadang berdua saja dengan Ibu Ani mulai memikirkan partai ini," tandasnya.

Tag

Memuat tag berita...